PUTRI SALJU Pada suatu hari di sebu

PUTRI SALJU

Pada suatu hari di sebuah kerajaan hiduplah sebuah keluarga dengan seorang putri kesayangan mereka yaitu Putri Salju. Saat Putri Salju meranjak remaja, Raja dan Ratu pun ingin mulai berfikir akan masa depan putri salju.
Raja dan Ratu pun duduk di taman istana sambil mengobrol .
Babak 1 (taman istana)
Raja : Dinda kau lihat awan beringin itu, indah sekali, udara pagi yang menyegarkan, burung-burung berkicauan. (suara burung) Lihat itu ada kupu-kupu mereka selalu beriringan menghinggapi bunga, sungguh pagi yang cerah.
Ratu : Iya, Kanda. Saya juga merasa seperti itu, pagi ini sepertinya lain sekali dari biasanya semuanya indah banget. Jadi teringat waktu kita baru kenal dulu, kita selalu di taman, di kebun. Kita mencari bunga, kita melihat kupu-kupu mendengar suara burung, ahh…. pokoknya romantis banget Kanda.
Raja : Iya Dinda. Eh,.. Kanda jadi pengen…
Ratu : Pengen apa…… pengen apa…… ?
Raja : Nggah deh, nggak jadi. Udah tua gini, nanti kan dilihat penonton malu……..
Ratu : Kanda sih…aneh-aneh saja. Udah kayak gini masih pengen, kan udah punya seorang anak gadis yang cantik jelita juga.
Raja : Oh ya, Dinda. Apa Dinda tidak merasa kalau putri kita udah besar, sudah waktunya mereka hidup sendiri.
Ratu : Lho….Kanda itu gimana toh? Mereka setiap hari hidup sendiri. mereka lho udah bisa Pulang jalan sendiri, mandi sendiri, makan sendiri.
Raja : Aduh… aduh… Dinda ini loh sudah tua kok masih oon, Maksudnya sudah waktunya mereka menikah berumah tangga.
Ratu : Oh…berumah tangga toh…
Raja : Gini lho Dinda, Kanda sudah menyiapkan beberapa kerajaan yang punya stok Pangeran, stoknya bagus–bagus.
Ratu : Lho… Kanda ini bagaimana sih… mau nyarikan Pangeran atau nyari barang.
Raja : Ya udah… udah… itu masalah nanti yang penting sekarang tentang masa depan putri kita.
Ratu : Iya Kanda. Sudah waktunya makan Kanda ayo kita kedalam istana.
Raja : Ayo Dinda kanda juga sudah sangat lapar.

Mereka pun menuju ke dalam istana untuk makan pagi dan mulai beraktivitas seperti biasa. Tiba – tiba tanpa di duga Sang Ratu pun di temukan oleh seorang dayang tergeletak tak berdaya di halaman istana. Kemudian Putri Salju pun melihat ibundanya sedang tergeletak.

Putri asalju : Dayang apa yang terjadi dengan Bunda? Bunda..... Bunda bangun.... Bunda
Dayang : Saya tidak tahu Tuan Putri. Tadi saya menemukan Ratu sudah dalam keadaan seperti ini.
Putri Salju: ya sudah sekarang kamu cepat panggilkan Raja dan Tabib segera.
Dan semua Dayang sekarang bantu saya untuk mengangkat Ratu dan membawanya ke kamar. Dan siapkan ramuan herbal penetral racun yang tersedia.

Setelah Raja datang dengan membawa Tabib. Ternyata berita duka pun terucap. Pada akhirnya Ratu pun tidak dapat di tolong. Dengan adanya kejadian itu Raja pun sering menyendiri dan selalu melamun. Sepertinya Raja belum bisa menerima kepergian Ratu yang sangat di cintainya itu. Selain itu Putri Salju pun juga selalu menyindiri di kamarnya bahkan pernah di suatu waktu tidak ingin makan dan tidak mau keluar dari kamar.
Suatu ketika sudah beberapa bulan ketika kepergian sang Ratu yakni Ibunda Putri. Kerajaan pun memang sudah kehilangan Ratu mereka yang baik dan ramah. Suatu saat sang Raja ingin mencari Ratu yang baru untuk menjadi isterinya. Tetapi setelah Ratu tersebut sudah menjadi bagian dari kerajaan, sang Ratu berniat ingin menguasai seluruh isi kerjaan dengan menjadi satu-satunya Pemimpin Kerajaan. Hingga pada suatu saat sang Ratu ingin meracuni sang Raja.

( Sang Ratu yang bersikap manis dengan berniat jahat, menghampiri sang Raja yang sedang duduk di singgasana.)
Babak 2 ( singgasana )
Ratu : Rajaku apakah kau merasa haus, jika iya akan ku ambilkan minum
Raja : Iya aku sangat haus, ambilkanlah minum untukku
Ratu : Baiklah akan ku ambilkan
Raja : Iya silahkan
Ratu pun pergi ke dapur dan memanggil Putri Salju untuk mengambilkan minum ayahnya

Babak 3 ( dapur )
Ratu : Purtri Salju, Putri Saljuuuuuu!!!!!! Cepat kesini kau
Putri Salju : Iya bunda, ada apa?
Ratu : Tolong cepat kau ambilkan minum untuk ayah mu
Putri Salju : Bukankah ada pelayan bunda?, mengapa menyuruhku?
Ratu : Sudahlah turuti saja perintahku!
Putri Salju : Baiklah bunda akan kuambilkan (pergi mengambil air)
Putri Salju : Ini bunda minum untuk ayah, bolehkah aku yang memberikannya ke ayah?
Ratu : Berikan padaku (sambil mengambil dari tangan Putri Salju) , biar aku saja yang memberikannya kepada ayahmu, cepat sana kau pergi!
Putri Salju : Baiklah bunda (pergi menjauhi sang Ratu dengan merasa bingung mengapa ia tidak boleh memberikan ke ayahnya)
Setelah melihat keadaan sekitar dan sudah tidak ada orang lain yang melihatnya, mulailah ia memasukan racun itu kedalam minum untuk Raja dan segera menghampiri sang Raja

Babak 4 ( singgasana )
Ratu : Ini Rajaku minum untukmu (sambil memberikan)  habiskanlah, sepertinya engkau terlihat sangat haus sekali
Raja : Baiklah akan kuhabiskan, terimakasih Ratuku engkau baik sekali.
Ratu : Iya Rajaku, terimakasih atas pujianmu, aku ingin pergi ke kamar dulu
Raja : Baiklah silahkan, na